Kotbah Romo Yosephus I. Iswarahadi, SJ

”Komunikasi yang Menguatkan.” Ekaristi Tgl. 16 Mei 2010 Injil Yoh 17 : 20 - 26 Tadi menjelang misa ini telah kami putarkan sebuah video Klip...

Sabtu, 14 November 2009

Kotbah Romo R.M Wisnumurti, SJ

Romo R.M. Wisnumurti, SJ
“ Sabda Tuhan mempersatukan”
Ekaristi 26 September 2009
HUT Ke 83
Gereja St. Antonius Kotabaru.
Injil Mrk 9: 38-43.45-47-48

Ibu-bapak, saudari-saudara terkasih yang berbahagia, saya katakan berbahagia karena sebagaimana tadi disampaikan pada bagian pengantar oleh Romo Martin berkaitan dengan Hari Ulang Tahun Gereja St. Antonius Kotabaru. Seperti juga yang anda dapat baca dalam teks halaman sampulnya. Hari ulang tahun ke 83 gereja St. Antonius Kotabaru. Barangkali ada baiknya kalau kita lebih dahulu mencoba memahami apa atau mana yang dimaksud dengan ulang tahun gereja St. Antonius ini. Karena kalau anda mungkin nanti sempat menyimak membaca kembali baik pengantar maupun juga doa-doa menyebutkan bahwa Gereja yang dimaksud adalah jemaat orang beriman. Padahal yang kita peringati ulang tahunnya hari ini adalah gereja bangunan ini. Tidak termasuk yang sayap utara. Sayap utara itu baru di tempelkan ditambahkan kira-kira 23 tahun yang lalu. Dulu bangunannya ini.
Lalu kalau ulang tahun 83 berarti bangunannya ini. Tetapi kalau diingat tiga tahun yang lalu 2006 kan ada gempa di sana hampir runtuh, disitu juga hampir runtuh. Lalu terpaksa di restorasi. Jadi kalau mau memperingati ulang tahun gereja bisa juga mulai tahun 2006, baru 3 tahun. Tapi saya kira bukan peringatan yang terakhir itu. Tetapi memang kita memperingati ulang tahun gereja St. Antonius bangunan ini yang sudah berdiri 83 tahun. Sekurang-kurangnya dihitung pada saat peresmian di mana gereja ini diberkati.
Kalau kita merayakan ulang tahun gereja bangunan dimana jemaat beriman yaitu Gereja yang hidup berkumpul, memang layak untuk disyukuri. Karena lalu di dalam gereja dimana jemaat berkumpul kita bisa berdoa memuji, memuliakan Allah, mendengarkan sabda Tuhan dan diharapkan kalau anda memperhatikan selama bulan ini tema-tema lalu dikaitkan dengan sabda Tuhan sehubungan dengan bulan Kitab Suci pada bulan ini. Khususnya kalau pada peringatan ulang tahun Gereja ini diberi Tema Sabda Tuhan mempersatukan karena memang diharapakan bangunan ini dapat menjadi tempat persatuan berkumpulnya jemaat beriman, baik yang tinggal dilingkungan Paroki ini maupun juga mereka yang mau datang untuk beribadat berdoa, berkumpul sebagai jemaat beriman di tempat ini.
Namun kalau kita menyimak dari doa-doa yang hari ini dipanjatkan mungkin ada juga yang mempunyai bayangan seperti yang selama ini disampaikan di lingkungan Gereja St. Antonius Kotabaru selalu disebutkan Gereja St. Antonius Kotabaru dengan hurug G besar. Yang dimaksudkan memang Gereja sebagai jemaat. Nah kalau Gereja sebagai jemaat tentu bukan mulai 83 tahun yang lalu. Biasanya suatu paroki diresmikan sebagai paroki oleh keuskupan berkaitan dengan di Paroki tersebut mulai di catat buku Baptis, buku Perkawinan dan sebagainya. Seperti beberapa hari yang lalu saya kira minggu yang lalu Gereja Pangkalan di Adi Sucipto yang memakai Santo Pelindung, Santo Mikael diresmikan sebagai paroki mandiri bukan bangunan gereja St. Mikaelnya itu sudah ada sebelum Gereja paroki itu berdiri.
Nah Gereja St. Antonius Kotabaru ini kalau mau melihat saat penetapannya sebagai paroki tentunya ketika Gereja ini memisahkan diri dari induknya yang semula adalah gereja Kidul Loji itu terjadi pada tahun 1934. jadi kalau dihitung tahun ini sebetulnya sebagai jemaat yang resmi berdiri sebagai paroki baru 75 tahun.
Namun ada juga cara melihat yang lain, kalau tadi saya menyebut dimana mulai dicatat buku Baptis, buku Perkawinan. nah saya membolak-balik buku Baptis yang ada di gereja ini ternyata sudah lebih tua dicatat, sudah mempunyai buku Baptis sendiri. Sejak tahu 1922. jadi 4 tahun lebih tua dari gereja ini sendiri. Kenapa demikian karena semula gereja ini adalah kapel yang menjadi bagian dari Kolese St. Ignatius, dibelakang ini. Kapel yang semula dimaksudkan untuk penghuni Kolese Ignatius, para frater dan para dosennya merayakan Ekaristi. Tapi tidak tertutup kemungkinan bahwa mereka yang tinggal disekitar boleh merayakan Ekaristi bersama, Itu pada mulanya lalu karena semakin banyak orang yang mau ikut mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi di tempat ini maka lalu dipikirkan perlu tempat yang lebih luas. Karena itu lalu dicarikan dana. Dicarikan dana untuk membangun tempat yang lebih luas supaya lebih banyak umat bisa berkumpul beribadah. Maka lahirlah dibangunlah gereja ini yang diresmikan pada tahun 1926 pada tanggal 26 September, itu yang kita peringati pada hari ini dan memang pantas disyukur lebih-lebih kita umat diparoki St. Antonius Kotabaru. di syukuri karena apa? Kita sudah tidak repot-repot mencari tanah mengumpulkan dana, karena oleh Kolese St. Ignatius sejak resminya tahun 1967 diserahkan sepenuhnya pengelolaannya pada Paroki St. Antonius Kotabaru. karena semula yang menjadi pimpinan paroki adalah Rektor kolose St. Ignatius yang sesuai dengan jabatannya sekaligus merangkap sebagai pastor kepala di Gereja St. Ignatius kotabaru ini. Lalu itu secara beransur-angsur dalam perjalanan setidak-tidaknya mulai tahun 34 mulai melibatkan juga umat yang ada disekitar sampai setelah dibeli Pastoran yang terletak dijalan I Nyoman Oka no delapan belas itu maka lalu sepenuhnya mulai diurus dan di kelola oleh umat paroki di St. Antonius Kotabaru.
Hal yang menarik yang pantas untuk menjadi permenungan kita terkait juga dengan bacaan-bacaan – yang dipilih hari ini. Dalam bacaan Injil tadi dimulai dengan laporan dari Yohanes kepada Yesus. Guru kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu lalu kami cegah orang itu karena ia bukan pengikut kita.
Seringkali kita merasa bahwa kitalah yang istimewa. Saya pokonya hanya mau ke gereja Kotabaru, itu yang seringkali terdengar. Tetapi sebetulnya kalau kemudian Yesus menegur, “Jangan kamu larang dia, karena tidak ada orang yang dapat membuat mukjizat sekaligus juga melawan Yesus. Dengan itu Yesus mau mengajarkan kepada Yohanes dan kawan-kawannya. Untuk tidak hanya menekankan cara bepikir yang seragam yang sama. Tetapi juga melihat nilai-nilai keberagaman artinya keterbukaan. Dan itu memang sudah mulai jauh sejak gereja ini di dirikan, pelayanan yang di berikan melalui para Romo yang berkarya di Kolese melampaui wilayah yang sekarang menjadi paroki St. Antonius Kotabaru ini, bahkan sampai di Wonosari, Wates, sampai di wilayah disebelah utarapun juga mendapatkan pelayanan. Artinya sudah ada keterbukaan. dan itu rupa-rupanya terus berlanjut keterbukaan yang menjadi salah satu ciri dari Gereja ini yang terus dikembangkan dan ketika tahun 1986 dilihat bahwa semakin banyak umat yang datang. Maka pelayanan bukan lagi keluar tetapi banyak orang yang datang yang juga perlu mendapatkan pelayanan. Sehingga diperluas ruangan untuk tempat ibadah ditambahkan sayap utara gereja ini supaya bisa menampung lebih banyak umat. Tetapi semuanya dimaksudkan agar umat bersatu dalam iman yang sama untuk memuji dan memuliakan Allah. Tetap juga dalam kerangka keterbukaan lebih-lebih ajakan untuk mengimplemantaasikan apa yang diharapkan oleh Gereja semesta khususnya konsili vatikan ke II maka lalu juga banyaknya umat yang datang membuat perlunya melibatkan mereka yang mau terlibat keterbukaan juga menyediakan kesempatan bagi siapapun tidak terbatas bagi mereka yang berasal dari lingkungan paroki Kotabaru dan kemudian itu juga semakin dikembangkan lalu bukan hanya bahwa mereka yang datang mau beribadah yang diajak dilibatkan tetapi juga ada kurun waktu dimana siapapun dari lingkungan di sekitar bukannya hanya yang seiman yang mau diajak juga berkerjasama yang mempunyai niat baik untuk membantu dan itu juga dikembangkan tetapi juga dirasakan bahwa pengembangan keterbukaan yang sedemikian memang memerlukan juga kesediaan untuk memberi perhatian bagi yang di dalam.
Oleh karena itu pada peringatan ulang tahun yang ke 83 ini kalau Yesus mengingatkan kepada Yohanes supaya tidak hanya memikirkan merasa dirinya kelompoknya sendiri yang istimewa yang mau dibangun adalah sikap inklusif bukan sikap eksklusif yang mau mengecualikan mau mengistimewakan diri yang memang menjadi kecenderungan dari orang pada umumnya. Tetapi Yesus mengajak para murid untuk mau bersikap inklusif merangkul mengikutsertakan maka memang diharapkan dengan mengikutsertakan lalu semua semakin bersatu karena apa? Sama-sama mendengarkan sabda Tuhan yang dapat diimplementasikan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka lalu juga diharapkan semua mau terlibat mau berpartisipasi bukan hanya ikut serta menikmati karena misalnya di Gereja Kotabaru pelayanannya enak cepat dan sebagainya. Tetapi mereka yang datang di sini adalah juga sabagai saudara seiman yang diharapkan juga mau terlibat seperti yang diharapkan ketika membuka kesempatan, keterbukaan mengajak untuk semua terlibat karena apa? Ini adalah gereja kita, ini adalah juga jemaat yang ingin dibangun bersama agar bukan hanya untuk beribadah tetapi juga untuk supaya bisa beguna bermanfaat bagi masyarakat disekitar kita. Oleh karena itu pantas kalau kita mensyukuri bahwa kita mempunyai tempat ibadah namun juga bukan hanya supaya kita selalu bisa berkumpul tetapi setelah kita berkumpul kita bisa keluar membawa warta gembira membawa kabar sukacita pada sesama kita terlebih yang diharapkan untuk dikembangkan terutama ditahun-tahun terakhir di Keuskupan Agung Semarang juga memperhatikan mereka yang lemah miskin, tersingkir, dan terabaikan. Sehingga kehadiran Kristus, sungguh-sungguh akan dirasakan, sungguh membawa keselamatan kepada semua. Selamat merayakan Ulang Tahun gereja ini semoga peringatan ini juga menggugah kita untuk mau semakin melibatkan diri dalam segala usaha kegiatan yang dilakukan lewat Gereja ini bermanfaat bagi umat maupun bagi masyarakat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar