Kotbah Romo Yosephus I. Iswarahadi, SJ

”Komunikasi yang Menguatkan.” Ekaristi Tgl. 16 Mei 2010 Injil Yoh 17 : 20 - 26 Tadi menjelang misa ini telah kami putarkan sebuah video Klip...

Rabu, 05 Agustus 2009

Kotbah Romo Martin Suhartono, SJ

“ Roh Kudus Turun atas kita.”
Injil Yohanes 15 : 26 – 27;16 : 12- 15
Ekaristi Tgl. 31 Mei 2009
Saudara-saudari terkasih selamat sore, selamat ulang tahun kepada anda sekalian. Karena anda sekalian kita semua adalah gereja, hari ini adalah perayaan hari jadi Gereja hari kelahiran Gereja sebagai umat Allah. Hari Pentakosta. Pentakosta dalam bahasa Yunani artinya adalah hari yang ke lima puluh. “Apakah ada yang tahu mengapa hari yang ke lima puluh itu di rayakan? Lima puluh itu dihitung dari hari apa? Dari hari Paskah, dihitung hari kelima puluh. Mengapa dirayakan, mengapa begitu penting? Mengapa? Silahkan angkat tangan.
Jangan cuma untuk kipas-kipas tapi untuk menjawab. Oleh karena hari ke limapuluh itu adalah hari sesudah hari ke empat puluh Sembilan. (gerr….)
Kejar lagi dong dengan pertanyaan; Mengapa kok hari ke empat puluh sembilan itu penting? Ada yang biasa main lotre, judi bola mungkin? Empat puluh Sembilan adalah tujuh kali tujuh, maka tujuh adalah bilangan yang menunjukkan kesempurnaan bagi orang Yahudi. Tujuh kali tujuh itu sempurna banget. Maka ketika Petrus bertanya kepada Yesus berapakali saya harus memaafkan orang. Apakah tujuh kali tujuh kali tidak cukup, tiga kali tidak cukup, tujuh kali tujuh puluh kali. Artinya sempurna tanpa batas.
Maka kita juga biasa benar tujuh kali dalam seminggu, tujuh sakramen, tujuh orang kerdil dalam cerita puteri Salju. Obat juga bintang tujuh, kalu kita pusing juga ngomongnya kita pusing tujuh keliling. Apa ada yang bilang sepuluh keliling. Tidak ada.. kan.. tujuh keliling sudah pol, pusing banget. Maka dalam tradisi Yahudi juga itu pria dan wanita yang berusia 50 puluh itulah dia manusia sempurna. Maka Romo Wisnu saya yakin sudah menjadi pria sempurna yah, lima puluh tahun keatas, lima puluh tahun dalam arti lima puluh itu penting karena itu adalah saat sesudah periode 49 hari karena itu lima puluh menggambarkan satu periode kesempurnaan begitulah, setelah hari Paskah kita rayakan Pentakosta turunnya Roh Kudus atas para rasul dan para umat beriman saat itu. Sebenarnya Pentakosta itu tradisi pesta yang sudah kuno sekali di Israel. Israel yang waktu itu dulu-dulunya masih masyarakat pertanian merayakan pada hari Pentakosta itu adalah hari panen mempersembahkan hasil panen yang pertama kepada Tuhan. Dan bagi umat Israel hari Pentakosta itu hari ke limapuluh setelah mereka merayakan Paskah yaitu hari ke lima puluh ketika mereka meninggalkan, setelah meninggalkan Mesir mereka menerima turunnya kitab Taurat di gunung Sinai dan turunnya Taurat itu menyatukan mengu-bah dari bangsa yang terpencar besar itu menjadi satu bangsa Israel satu umat Allah yang diikat oleh perjanjian kudus dengan Allah sendiri. Itulah hari yang kita rayakan juga seperti turunnya Taurat menjadi hari jadi umat Israel, turunnya Roh Kudus menjadi hari bagi Gereja. Dalam bacaan pertama tadi kita lihat perlambang mengenai hadirnya Roh Kudus. Pertama adanya angin, kedua lidah-lidah api seperti dilambangkan dalam dekorasi tadi. Dan kemudian juga para rasul berbicara bahasa-bahasa yang dimengerti oleh sekian bangsa di bumi ini.
Saudara-saudari terkasih apakah artinya itu? Angin itu menggerakkan. Angin itu mengubah, maka kehadiran Roh Kudus itu menggerakkan orang yang dicurahi oleh Roh Kudus. Mengubah dia, lidah api itu, api itu biasanya melambangkan kehadiran yang Ilahi. Seperti Musa di padang gurun kemudian ketika mendapat pewahyuan Allah ia melihat semak belukar bernyala-nyala tetapi tidak terbakar. Ketika umat Israel mengembara dipadang gurun di pimpin oleh Allah dalam kehadiran tiang api, api melambangkan kehadiran yang Ilahi. Yang Ilahi itu api juga membakar, api itu memurnikan. Maka orang yang dicurahi oleh Roh Kudus itu dibakar, dimurnikan dari segala dosanya. Digerakkan dan diubah. Seperti kita lihat sebelum Kristus bangkit dan kemudian mencurahkan roh-Nya para rasul itu adalah orang yang ketakutan. Ketika Kristus di tangkap dan dibunuh mereka melarikan diri dan sembunyi. Tetapi ketika kemudian Roh Kudus turun seperti janji Kristus, Roh kau akan memperoleh kuasa dari atas dan kau akan menjadi saksiku para rasul itu berubah dan orang-orang yang penakut menjadi orang yang berani. Mereka yang sem-bunyi sekarang malah berani maju di muka umum dan berkotbah memberi kesaksian tentang Kristus. Itulah peru-bahan yang dicapai oleh para rasul, berkat kuasa Roh Kudus. Bagaimana dengan orang yang mendengar kotbah Roh Kudus lewat para rasul itu. Mereka ada tiga ribu orang pada waktu itu dan bertanya kepada Petrus; “ Apa yang harus kami perbuat?
Petrus berkata, “ Bertobatlah dan beri dirimu dibaptis maka kau akan menerima karunia – karunia Roh Kudus.” Dan Apa yang terjadi? Orang-orang yang biasanya egois mementingkan diri sendiri dan kemudian mereka menerima pencerahan Roh Kudus dan diubah menjadi satu jemaat yang bersatu padu secara rukun bukan hanya di dalam ibadat tapi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga bisa dikatakan di antara jemaat kristen pertama itu tidak ada orang yang berkekurangan. Karena yang punya lebih menjual harta miliknya diserahkan kepada para rasul sehingga bisa dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Dari orang yang egois mementingkan diri sendiri mereka diubah oleh Roh Kudus menjadi orang yang peduli akan nasib orang lain bahkan mau memberikan milik mereka demi menghidupi orang yang berkekurangan.
Saudari-saudara terkasih kalau kita sebagi orang katolik, sebagi orang kristen penting bertanya juga; “ Apakah dalam kehidupan kita ini ada perubahan? Sebelum kita.. mungkin kalau dulu saya namanya katolik tidur, karena dibaptis pada masih berbaring sebagai bayi, mungkin sebagian besar dibaptis ketika sudah dewasa, coba tanya lihat pengalaman anda? Apakah sebelum baptis dan sesudah baptis itu ada perubahan dalam hidup anda? Misalnya dulu jahat setelah dibaptis menjadi orang yang baik. Ada perubahan. Kalau dulu jahat setelah baptis tambah jahat lagi,.. nah kita perlu bertanya apakah ada perubahan ke arah yang baik. Seperti orang yang belajar dulunya bodo jadi pinter. Kalau dulunya bodoh masuk Sekolah tambah bodo, lah itu repot.
Saudara-saudara terkasih apakah kita sudah membuka diri pada kehadiran Roh Kudus didalam hidup kita ini. Coba saya tanya? Siapa yang sudah menerima Roh Kudus? Angkat tangan. Siapa sudah menerima Roh Kudus? Ada satu orang di sana, yang lain, .. satu langsung turun lagi, ya to.. (ger…) siapa coba? Apakah anda semua sudah dibaptis? Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Maka yakinlah bahwa sudah menerima Roh Kudus. Karena Paulus dalam surat di Roma mengatakan, “Anda sekalian yang dibaptis itu bukan menerima Roh perbudakan yang membuat hidup anda dalam ketakutan, tapi Roh ke Putraan, Roh anak Allah yang menjadikan anda anak-anak Allah.
Apakah anda berani dalam berdoa menyebut Allah yang jauh yang seakan hebat sekali itu sebagai Bapa anda, berani tidak? Berani. Karena persis itulah karya Roh Kudus, Paulus mengatakan kita menerima Roh ke Puteraan sehingga kita menyebut ya Aba, Ya Bapa. Maka kalau dalam doa anda menyebut Allah sebagai Bapa, yakin percaya Roh Kudus sudah bekerja dalam diri anda. Kepada umat di Korintus Paulus menulis tidak seorangpun berkata Yesus adalah Tuhan Kecuali Roh Kudus. Maka kalau dalam hidup anda mengakui bahwa Yesus sebagai Tuhan, junjungan, Gusti, juru selamat anda yakinlah bahwa anda bisa mengakui iman itu karena karya Roh Kudus. Jadi dalam baptis anda telah menerima Roh Kudus yang menjadikan anda sebagai anak-anak Allah. Ke-tika anda me-nerima sakramen penguatan karu-nia Roh Kudus diberikan sehing-ga anda diubah dari kanak-kanak dalam iman menjadi orang yang dewasa di dalam iman. Dan diberi keberanian menjadi saksi iman anda. Dan kemudian ketika kita menerima sakramen pengampunan dosa. Disana kita juga menerima karunia Roh Kudus sehingga dosa kita dihapus dan kita dipersatukan diperdamaikan kembali dengan Allah. Kalau anda sekarang duduk disini ungkang-ungkang kaki angop dan sebagainya.. yah mengikuti perayaan Ekaristi yakin percayalah Roh Kudus. kalau anda buka, yang bekerja juga pertama membuat roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus dan mengubah kita yang ratusan ribuan orang ini menjadi satu tubuh, tubuh Kristus sendiri itulah karya Roh Kudus. Dan banyak lagi contoh kehidupan sehari-hari. Anda tidak bisa berdoa, Paulus mengatakan Roh Kuduslah yang membuat anda dibantu dalam kelemahan sehingga mampu berdoa.
Saudara-saudara terkasih mungkin anda masih belum yakin, yah to.. tapi kok tidak saya rasakan Roh Kudus itu bagaimana? Padahal itu orang-orang lain itu katanya menerima Roh Kudus, kami kok tidak? Apa bukti menerima Roh Kudus? Coba anda baca bacaan kedua tadi surat kepada umat di Galatia.
Memang pernah saya di doakan sekelompok orang ya…, lalu dikatakan dengan doa mereka , mereka tumpangi tangan, saya akan dicurahi Roh Kudus ya.., mereka mendoakan lalu berkata dalam…, bahwa mereka mendoakan, dalam bahasa Roh Kudus. ” kura-ba-raba, kura-baraba, kuraba-raba.” Saya pikir dalam hati .. kalau meraba-raba gue kutempeleng lu. (ger..) Apakah bahasa yang aneh-aneh, itu merupakan tanda kehadiran Roh Kudus?
Belum tentu saudara-saudara belum merupakan bukti kehadiran Roh Kudus. Tetapi anda baca dalam Galatia jelas sekali bila kita hidup dalam roh kedagingan, roh hawa nafsu, roh dikuasai oleh percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, perdukunan dan sebagainya perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, Roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya tapi buah-buah Roh perhatikan, ada Sembilan disana disebutkan, kasih-sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesediaan kelemah lembutan, penguasaan diri inilah buah – buah roh. bukalah agar Roh bekerja dalam diri anda. Buktinya bukan dalam bahasa-bahasa yang lain-lain itu seperti dilambangkan dalam kisah maknanya sebenarnya contoh para rasul, berbicara bahasa lain jadi mengerti berbagai suku bangsa artinya bukan mereka berbahasa aneh-aneh, pesan mereka itu dimaksudka n bagi seluruh umat manusia itulah maknanya, bila kita menerima Roh Kudus yang penting bukanlah bahasa-bahasa itu, melainkan bahasa Roh yaitu apa, bahasa cinta, seperti dengan lagu,” “Ajarilah Tuhan bahasa cintamu..,” karena Roh Allah Roh Kudus ada Roh kasih maka kalau kita berbahasa Roh dalam arti itu kita mewujudkan bahasa cinta kasih dalam kehidupan kita sehari-hari. Maka saudari-saudara terkasih marilah pada hari gereja, pada hari raya peringatan turunnya Roh Kudus ini sebagaimana kita doakan selama novena Sembilan hari ini kita sungguh berdoa agar kita dibuka dan karya Roh nyata di dalam hidup kita sehingga kita di ubah digerakkan oleh Roh Allah dan bukan Roh dunia. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar