Kotbah Romo Yosephus I. Iswarahadi, SJ

”Komunikasi yang Menguatkan.” Ekaristi Tgl. 16 Mei 2010 Injil Yoh 17 : 20 - 26 Tadi menjelang misa ini telah kami putarkan sebuah video Klip...

Kamis, 12 Februari 2009

Kotbah Romo FX. Agus Suryana Gunadi, Pr

Kotbah Romo FX. Agus Suryana Gunadi, Pr
“Menjaga hat dan Hidup”
Ekaristi Tgl 30 November 2008
Injl : Markus 13 : 33 – 37

Jagalah hati jangan kaukotori, jagalah hati lentera hidup ini, Jagalah hati jangan kaukotori, jagalah hati lentera hidup ini, Jagalah hati jangan kaukotori, jagalah hati lentera hidup ini.
Saudara-saudari anda pasti hapal dengan lagu itu, kok tiba-tiba masuk gereja, padahal itu biasanya dinyanyikan lakukan saudari-saudara kita orang muslim, tetapi itu baik sekali, jagalah hati lentera hidup ini, jangan kau kotori, maka kalau kita menantikan kehadiran Tuhan, ketika memasuki masa Adven menantikan Tuhan yang dekat kita rayakan kelahiran-Nya sekaligus menantikan Tuhan, kapan Tuhan menjemput saya, saya merindukan-Nya yaitu kehadiran Tuhan pada tahap yang kedua nanti kiamat. Apa yang kita buat adalah satu, menjaga hati yang kedua hiduplah, dan Kitab Yesaya mengajak kita untuk itu. Umat Israel jelas-jelas mengatakan jelas-jelas melalui nabi Yesaya mengatakan, “Ya Tuhan Engkau sendirilah Bapa kami sejak duhulu nama-Mu Ialah penebus kami.
Tetapi apa kemudian yang kita lihat dalam kitab Yesaya tadi, sekalipun mereka mengatakan, ”Engkaulah penebus kami, Engkaulah Bapa kami, tetapi hidupnya tidak berjaga-jaga. Tidak berjaga-jaga itu artinya dalam bahasa jawa. tahu ndeléyo apa, ndeléyo sekali lagi... ndeléyo. Ndeléyo itu alias kendor, sak geleme dhewe, ndeléyo jadi ingat kata-kata ndeléyo karena kita nanti akan nyanyi dengan kata ndeléyo. Sak geleme dhewe, sak karepe wudele dhewe, semau gue.
Saya kira kita semua sering kali ndeléyo . Kalau saya menyanggupi ya, saya sanggup jadi lektor, saya tau tugas saya, tanggal sekian, jam sekian tetapi saya tidak datang itu namanya saya ndeléyo.
kalau saya misalnya merencanakan rapat, besok ya jangan lupa ya, senin sore jam 7 kita rapat kita tepat waktu ya. Tetapi semua sudah datang, dan saya datang jam 8.00 malam. artinya saya ndeléyo . Kalau saya punya komitment Tuhan saya berniat setiap mau tidur saya akan berdoa terlebih dulu. Tetapi saya selau saja lupa artinya saya ndeléyo. kendor, semau gue, sakarepe dhewe.
Kalau saya misalnya seorang mahasiswa saya kalau ditanya orang kapan selesai kuliah besok artinya akan rampung, akhir Desember, ternyata sampai sekarang tetap saja bab 2 sejak setahun yang lalu dan tidak maju itu artinya saya ndeléyo. Jadi anda sudah bisa memakai kata ini untuk teman-teman anda ndeléyo. Kamu itu mbok jangan ndeléyo. ndeléyo kendor, semaunya, tidak Komit.
Kalau misalnya seorang yang Kos di Yogya. Saya selalu di kirimi uang orang tua untuk membayar kos tetapi ibu kos itu selalu mengeluh karena kita selalu nunggak tiga, empat bulan itu artinya saya ndeléyo. Bukan hanya orang jawa yang bisa mengatakannya ndeléyo, orang manapun bisa mengatakan ndeléyo. Itu namanya ndeléyo.
Kalau saya seorang ibu rumah tangga punya anak empat, punya suami tetapi saya terlalu sibuk dengan arisan, terlalu sibuk dengan aktivitas gereja sampai-sampai rumahnya itu berantakan dan saya tidak pernah memasak, apakah saya ibu yang baik. Tidak saya namanya ibu yang ndeléyo.
Kalau saya punya pacar, saya mengatakan kamu adalah pacar saya, tetapi saya mendua hati, itu namanya saya ndeléyo. Ada nggak pacar yang ndeléyo, ada? Andakan?.. men ndeléyo , mendua.
Kalau saya misalnya, Tuhan ini adven, saya muntup-muntup tahu artinya muntup-muntup, tahu. sudah ingin dan sudah diubun-ubun, saya ingin melakukannya, saya mau bertobat, saya mau memperbaiki hidup saya akan mengubah semangat hidup saya, saya akan mengubah kebiasaan saya, tetapi tetap saja sebenarnya hidup saya tidak berubah, itu namanya saya ndeléyo. dan banyak lagi, dalam banyak perkara kita ndeléyo.
Yang sudah berumur 40 tahun ke atas, sudah mulai diet. Setiap hari mengatakan Tuhan hari ini saya tidak akan makan nasi banyak-banyak. Ning nyatanya siang hari itu.. kok .. enak banget to gulenya. Saya makan banyak dengan gule dengan nasi yang banyak. namanya ndeléyo. Nanti anda pulang ingatlah buatlah litani ke ndeléyoan apa saja dalam hidup saya. Apakah saya juga ndeléyo, kendor, semau gue dalam hidup saya. Dala perkara apa saja ingat-ingat dan persembahkan itu kepada Tuhan.
Kalau ternyata ditemukan bahwa kita semua saya dan anda adalah banyak kali sebagai orang yang ndeléyo saat ini hari ini kita dingatkan, kita disadarkan kita diajak dan akhir dari perikop Yesaya tadi, umat Allah sadar sehingga bahkan dikatakan di sana. Tetapi sekarang ya Tuhan Engkaualah Bapa kami, kami ini tanah liat Engkaulah yang membentuk kami dan kami semua ini buatan tanganMu. Menyerahkan hidup kita pada Tuhan untuk dibentuk. Itulah namanya menjaga hati. Maka mari hati kita jaga memasuki masa adven ini.
Point yang kedua adalah soal hidup. Yang namanya hidup itu bukan suatu yang statis tetapi hidup itu bergerak, Action, hidup itu bertindak dan hari ini Tuhan memanggil. Kata berjaga -jaga itu berarti tidak kongko-kongko, tidak duduk-duduk, tidak sedeku, tidak menunggu, tidak. Tetapi dinamis, tetapi melakukan sesuatu, tetapi action apa yang kita perlu tindak? Yaitu ndeléyo, itu tadi. Mengurangi semangat ke ndeléyoan. Semangat kendor, Semangat semau gue. Tetapi ternyata Allah tidak hanya ingin bahwa kita berhenti di situ. Tuhan saya ingin memperbaiki hidup saya tidak akan ndeléyo lagi, saya ingin dekat dengan Engkau, saya ingin berdoa, saya ingin memperbaiki apa yang kendor dalam hidup saya. Bahkan Tuhan mengajak kita bukan hanya berhenti pada diri sendiri, pada pencapaian diri sendiri, tetapi mengajak menjadi berkat bagi orang lain, menjadi berkat.
Saudara-saudari yang dicintai Tuhan kalau anda kaum muda, tahun besok adalah tahun kaum muda dan Bapa Paus di Sydney berpesan pada kaum muda, pesannya begini.
Secara khusus saya meyakinkan anda. Bahwa Roh Kudus pada masa kini sedang mengundang anda orang muda, untuk menjadi pewarta kabar gembira. Untuk jaman anda. Maka mari maka kita berjaga-jaga untuk hidup dan jangan ndeléyo. tapi tindakno. Jangan kendor tapi action, do, lakukanlah.
Jagalah hati, jangan kau kotori, jagalah hati lentera hidup ini. Itu pesan saya.
Saudari-saudara yang dicintai Tuhan saya pastor paroki Bintaran. Pernah ada yang ke Bintaran. Bintaran itu letaknya titikane Malioboro, karena banyak orang yang juga belum tahu Bintaran. Malioboro ujung ada kantor Pos, kekiri, ada perempatan pertama ,lampu merah namanya perempatan Gondomanan, lurus ke timur lagi perempatan kedua belok kanan 50 meter sudah ada gereja yang aneh. Gereja itu unik, Gereja itu bersejarah. Kalau mau tahu sejarahnya tadi sudah ditampilkan tapi diantaranya saya menemukan, bukan saya ditemukanlah surat dari Presiden Soekarno kepada Mgr. Soegyopranoto ketika tinggal dibintaran tahun 1948, suratnya ini saya Copykan.
Jelas Tulisannya Bung Karno, ya. Oh iya ini saya foto, iya tulisannya Bung Karno untuk Mgr Soegyopranoto. Jadi Soekarno ada di gedung Agung, di istana negara Malioboro, kemudian Mgr Soegiyapranata yang pahlawan Nasional tinggal di Bintaran saya bacakan untuk anda.
Yogyakarta, Kopnya Presiden Republik Indonesia. Yogykarta 10 – 8 - 48. yang Mulia Mgr Soegiyapranata. Bersama ini saya mengirim kepada Yang Mulia satu lukisan. Satu copy oleh seorang pelukis bangsa Italia yang termasyhur. Saya mendapatkan Lukisan itu di dalam satu asrama, dari pada ia rusak lebih baik saya peliharanya, sekarang saya bergembira, bergembira hati dapat menyerahkan lukisan itu kepada yang mulia. ( Bung Karno menyebut, Mgr, Yang Mulia, presiden ini, ) sebagai tanda penghargaan saya kepada golongan Room Katolik di Indonesia. Moga-moga golongan Room Katolik tetap sejahtera dalam Republik, demikianlah harapan saya. Merdeka. Lalu ada tanda tangan Soekarno dan dibawahnya tulisannya. Presiden.
Anda benar disimpan di Keuskupan yang Asli. Saudari-saudara yang dicintai Tuhan itu hanya salah satu fakta sejarah, bahwa gereja Kompleks bintaran itu, menjadi saksi sejarah peran Soegiyapranata yang akhirnya diangkat menjadi pahlawan nasional satu-satunya pastor dan uskup yang dianggkat menjadi pahlawan nasional di Indonesia. Tetapi juga peran umat katolik di Indonesia. Tetapi lebih dari itu gereja bintaran itu sungguh-sungguh sarat dengan sejarah. Kalau kita berpikir tentang sidang Agung Gereja Katolik pertama-tama diselenggarakan di Bintaran Tahun 1948. kalau berpikir soal gereja lingkungan yang sekarang merata di Indonesia lahirnya di mana. Di Bintaran tahun 1934. ketika Soegiyapranata mengumpulkan romo-romo untuk berkonferensi. Kalau kita berpikir soal partai, partai katolik yang pertama lahir dimana, di Bintaran. Dengan tokoh IJ Kasimo. Orang Bintaran, dan Bintaran bukanlah paroki orang lain, tetapi Bintaran adalah monumen kita. Monumen perjuangan orang-orang katolik di Indonesia. Dan sekarang gereja itu retak dimana-mana. Pastorannya, Aulanya, gerejanya. Anda bisa melihatnya langsung. Maka saudari-saudara saya menghimbau, itu milik kita bersama, ayo kita lestarikan. Ayo kita pugar, dengan baik. Maka kalalu anda sudah menerima amplop sudah menerima brosur. Amplop ini diisi ya secara Mirunggan, sacara Mirunggan. Brosur ini jangan ditinggal atau dimasukkan di amplop di bawa pulang dikasihkan pada orang lain anda menjadi berkat dengan itu. Ya Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar